I, Tonya (2017): Review
Terkadang merupakan sebuah tantangan bagi pembuat film untuk membuat sebuah dokumenter berdasarkan seseorang yang menjadi kecintaan orang banyak. Namun ternyata yang lebih sulit ialah membuat dokumenter tentang seseorang yang memiliki permasalahan di balik kesuksesan besarnya, yang mana diingat akan "masalah"nya tersebut. Tonya Harding ialah salah satu contoh konkritnya. Biografi yang digarap oleh Craig Gillespie ini memfokuskan pada perjalanan karir Tonya Harding sebagai skater profesional yang juga dihubungkan dengan kejadian penyerangan yang menimpa rivalnya, Nancy Kerrigan pada tahun 1994 yang sempat menghebohkan pada waktunya.
Filmnya dibuat dalam bentuk mockumentary yang mana menyisipkan wawancara kepada beberapa tokoh yang terkait mulai dari Tonya sendiri, suaminya Jeff Gillooly, sampai sang ibu Lavone Fay. Mengisahkan mulai dari muda di mana Tonya saat usia empat tahun sudah harus dipaksa belajar skating yang mana menjadikannya sebagai salah satu pe-skater terbaik di Amerika namun harus mengorbankan segalanya, salah satunya pendidikan. Bertemu dengan sang suami, Jeff, hidup Tonya pun mengalami perubahan yang berpengaruh pada karirnya yang berujung pada penyerangan yang terjadi pada rivalnya. Kini diapun harus menyelamatkan nama baik dan juga karirnya.
Pada beberapa bagian, I, Tonya berhasil membuat banyak orang jatuh cinta pada sosok Tonya Harding terlepas dari kasus yang melilitnya. Film ini juga bagaikan media baginya untuk menceritakan kisah dari sisinya kepada dunia. Margot Robbie dan Alison Janney memberikan kombinasi yang luar biasa, melibatkan humor yang disisipkan dalam kejadian tragis. Namun dibalik itu, penonton pun hadir untuk menyaksikan bagaimana kehebatan Tonya di lapangan seluncur yang disajikan secara dinamis dan bisa dibilang cukup mendekati asli bagaimana Tonya beraksi pada masa kejayaannya, terutama saat gerakan Triple Axel. I, Tonya mungkin menjadi refleksi bahwa terkadang public figure favorit harus mengorbankan segalanya demi sebuah konflik.
Filmnya dibuat dalam bentuk mockumentary yang mana menyisipkan wawancara kepada beberapa tokoh yang terkait mulai dari Tonya sendiri, suaminya Jeff Gillooly, sampai sang ibu Lavone Fay. Mengisahkan mulai dari muda di mana Tonya saat usia empat tahun sudah harus dipaksa belajar skating yang mana menjadikannya sebagai salah satu pe-skater terbaik di Amerika namun harus mengorbankan segalanya, salah satunya pendidikan. Bertemu dengan sang suami, Jeff, hidup Tonya pun mengalami perubahan yang berpengaruh pada karirnya yang berujung pada penyerangan yang terjadi pada rivalnya. Kini diapun harus menyelamatkan nama baik dan juga karirnya.
Pada beberapa bagian, I, Tonya berhasil membuat banyak orang jatuh cinta pada sosok Tonya Harding terlepas dari kasus yang melilitnya. Film ini juga bagaikan media baginya untuk menceritakan kisah dari sisinya kepada dunia. Margot Robbie dan Alison Janney memberikan kombinasi yang luar biasa, melibatkan humor yang disisipkan dalam kejadian tragis. Namun dibalik itu, penonton pun hadir untuk menyaksikan bagaimana kehebatan Tonya di lapangan seluncur yang disajikan secara dinamis dan bisa dibilang cukup mendekati asli bagaimana Tonya beraksi pada masa kejayaannya, terutama saat gerakan Triple Axel. I, Tonya mungkin menjadi refleksi bahwa terkadang public figure favorit harus mengorbankan segalanya demi sebuah konflik.
🎥 ABOUT
————————————————
Genre: Drama, Sport
Director: Craig Gillespie
Cast: Margot Robbie, Sebastian Stan, etc.
Runtime: 121 minutes
Production: LuckyChap Entertainment
MPAA Rating: R (Adult)
Komentar
Posting Komentar